Jumat 24 Jul 2015 16:21 WIB

Turki Tahan Ratusan Tersangka Militan Garis Keras

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Foto: AP Photo
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Pemerintah Turki menahan 251 tersangka dari kelompok ISIS dan Kurdi menyusul gelombang kekerasan mematikan dalam serangan pada fajar, Jumat (24/7).

"Sebanyak 251 orang dibawa ke tahanan," kata pernyataan kantor Perdana Menteri dengan menambahkan serangan tersebut berlangsung di 13 provinsi di seluruh Turki.

Penangkapan itu dilakukan menyusul serangan terhadap anggota masyarakat dan angkatan bersenjata dalam beberapa hari belakangan. Laporan terkait mengatakan polisi menggerebek rumah di beberapa kabupaten di Istanbul untuk mencari anggota ISIS, Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan kelompok keras lain.

Kantor berita Dogan mengatakan 140 rumah digerebek di 26 kabupaten di Istanbul dalam operasi besar yang melibatkan sekitar 5.000 polisi. Selain ISIS dan PKK, operasi juga ditargetkan kepada tersangka dari anggota sayap pemuda PKK, yaitu the Patriotic Revolutionary Youth Movement (YDG-H) dan the Marxist Revolutionary People's Liberation Party Front (DHKP-C).

Penggerebekan terjadi setelah 32 orang tewas dalam serangan bom bunuh diri pada Senin di sebuah kota di Turki dekat perbatasan Suriah yang diduga dilakukan oleh kelompok ISIS.

Hal tersebut memicu meningkatnya kekerasan di wilayah tenggara Turki yang didominasi Suku Kurdi di mana banyak yang menuduh otoritas Turki bekerja sama dengan ISIS. Namun, Turki membantah tuduhan itu.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement