REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan mengirimkan utusan khusus kepemudaan ke Tolikara, Papua awal Agustus mendatang. Utusan itu dikirim dalam misi perdamaian untuk masyarakat Tolikara setelah insiden pembakaran Masjid saat perayaan Idul Fitri beberapa waktu lalu.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi mengatakan, selain utusan khusus dari Kemenpora. Kemenpora juga mengundang Muhammadiyah, PBNU, dan organisasi kristen di Indonesia untuk ikut serta dalam rombongan. Mereka akan menjadi penengah dalam insiden keagamaan tersebut.
"Mereka kita kirimkan dalam misi perdamaian," kata Imam Nahrawi di kantornya, Jumat (24/7).
Menurut Imam, insiden keagamaan di Tolikara harusnya bisa dihindari. Mereka harus diberikan hiburan yang bisa mempersatukan umat berbeda agama. Untuk itulah, kata Imam, Kemenpora juga akan membawa program satu lapangan satu desa.
Sebelum menjadikan lapangan itu, politisi PKB ini meminta utusannya agar melihat minat keolahragaan apa yang paling dominan di Tolikara. Setelah itu, Kemenpora akan memfasilitasi untuk pembuatan lapangan yang diinginkan masyarakat Tolikara.
"Mereka akan bersatu kembali. Jika mereka bisa bertemu dan bermain bersama dalam satu lapangan," kata Imam Nahrawi.