REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melakukan penjualan Surat Utang Negara (SUN) berdenominasi euro senilai 1,25 miliar euro. Menurut pengamat baiknya utang tersebut dialokasikan pada proyek jangka pendek.
"Kalau pembiayaannya dengan utang itu harus dalam jangka pendek, artinya sesuatu yang urgen, seperti proyek pembangunan irigasi," kata Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eni Sri Hartati saat dihubungi ROL, Jumat (24/7).
Ia mencontohkan bahwa poyek irigasi merupakan satu alternatif yang bisa dipilih pemerintah untuk penggunaan SUN. Sebab, irigasi bisa menjadi proyek yang langsung memberikan efek pada peningkatan produktivitas.
"Kalau proyek-proyek jangka panjang lebih baik dicari skema-skema lain karena posisi upsending kita sudah sangat tinggi," ujar Eni.
Menurutnya, penggunaan utang pada proyek jangka pendek akan lebih berguna daripada proyek-proyek jangka panjang. Terlebih lagi posisi upsending Indoensia berada pada wilayah menghawatirkan.
Penentuan proyek yang tepat sangat diperlukan untuk penggunaan SUN. Pemilihan proyek-proyek prioritas harus lebih diutamakan daripada proyek lainnya.
Ia menyarankan jika pemerintah ingin melakukan pembiayaan untuk proyek jangka panjang dengan menggenjot skema dari pajak, bukan penggunaan utang.