Sabtu 25 Jul 2015 14:16 WIB

Konflik yang Merugikan Golkar

Rep: C93/ Red: Joko Sadewo
 (dari kiri) Ketua Umum Golkar Munas Bali Aburizal Bakrie, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, dan Ketua Umum Golkar Munas Ancol Agung Laksono saat pertemuan islah di Jakarta, Sabtu (11/7).  (Republika/Wihdan)
(dari kiri) Ketua Umum Golkar Munas Bali Aburizal Bakrie, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, dan Ketua Umum Golkar Munas Ancol Agung Laksono saat pertemuan islah di Jakarta, Sabtu (11/7). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menyayangkan kubu Agung Laksono yang kembali melayangkan naik banding. Menurutnya, banding tersebut hanya memperpanjang permasalahan di tubuh Partai Golkar.

 

“Pada kenyataannya kan kubu Agung masih melayangkan naik banding jadi gak ada habis-habisnya. Baru kali ini kita menyaksikan ada friksi di internal partai yang naik bandingnya berulang kali,” kata Siti kepada Republika Online (ROL), Sabtu (25/7).

 

Siti melanjutkan, sangat tidak sedap dipandang jika friksi di tubuh partai berlambang pohon beringin tersebut terus berkelanjutan. Menurutnya, itu malah bisa melunturkan kepercayaan publik terhadap Partai Golkar. “Semakin memelihara friksi ya akan semakin merugikan Partai Golkar,” tambah Siti

 

Sebelumnya, Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada Jumat (24/7) memutuskan mengabulkan gugatan Bakrie, dan memerintahkan kubu Agung Laksono selaku tergugat untuk menghentikan semua proses berkaitan dengan Partai Golkar.

 

Meski begitu, jauh sebelum putusan PN Jakut ke luar, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) mengabulkan banding yang diajukan Partai Golkar kubu Agung Laksono atas Putusan PTUN tingkat pertama.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement