REPUBLIKA.CO.ID, KARIMUN, KEPRI -- Arus balik penumpang yang sebelumnya mudik merayakan Lebaran Idul Fitri melalui Pelabuhan Domestik Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, mencapai puncaknya Sabtu (25/7).
"Puncak arus balik terjadi hari ini (25/7) karena KM Pelud milik PT Pelni juga menaikturunkan penumpangnya, sedangkan besok diperkirakan mulai berkurang seiring berakhirnya masa liburan anak-anak sekolah," kata Kepala Seksi Penjagaan dan Pengamatan Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Balai Karimun Khairul saat mengawasi aktivitas naik turun penumpang di ponton Pelabuhan Domestik Tanjung Balai Karimun.
Khairul mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun Seksi Lalu Lintas Laut dan Kepelabuhanan KSOP, jumlah penumpang KM Kelud yang turun di pelabuhan domestik tercatat sebanyak 537 orang, penumpang naik ke kapal sebanyak 138 orang, sedangkan penumpang lanjutan sebanyak 1.226 orang.
"Kami meningkatkan kewaspadaan serta memastikan kapal berlayar dengan aman dan jumlah penumpangnya sesuai dengan kapasitas," katanya.
Ia menuturkan meski terjadi lonjakan namun suasana di pelabuhan tidak terlalu padat, bahkan ada kapal yang berangkat dengan jumlah penumpang lebih sedikit dari jumlah kursi, terutama kapal-kapal jurusan Tanjungsamak dan Selatpanjang, Meranti, Riau.
"Mungkin karena libur Idul Fitri bersamaan dengan libur sekolah yang waktunya relatif lama, sehingga tidak terjadi lonjakan yang tinggi," katanya.
Berdasarkan pantauan, KM Kelud lego jangkar di perairan depan pelabuhan dan mengangkut penumpang menuju ponton pelabuhan menggunakan beberapa kapal motor.
KM Kelud lego jangkar karena ukurannya tidak memungkin untuk merapat di dermaga serta dikhawatirkan kandas karena perairan yang dangkal.
"Kami mengerahkan petugas untuk memastikan keselamatan penumpang yang diangkut beberapa kapal motor dari atas KM Kelud ke dermaga," ujarnya.
Ruang tunggu pelabuhan domestik cukup padat namun tidak terjadi desak-desakan penumpang. Petugas mewajibkan seluruh penumpang untuk memperlihatkan tiket ketika melintasi pintu menuju dermaga.
Sementara itu, kursi-kursi pada tenda tambahan untuk menampung lonjakan penumpang masih ada yang kosong hingga tengah hari, beberapa warga yang duduk di kursi tenda tambahan itu mengaku bukan penumpang, tetapi menjemput kerabatnya yang pulang mudik ke kampung halaman.