Kamis 30 Jul 2015 18:34 WIB

788 Hektare Lahan Padi di Jatim Puso

Rep: Andi Nurroni/ Red: Angga Indrawan
Dua orang petani memanen padi yang tersisa dari sawahnya yang mengalami puso di Desa Bokor, Tumpang, Malang, Jawa Timur, Kamis (23/2). Puluhan hektare sawah di kawasan tersebut mengalami puso sehingga sejumlah petani tak dapat menikmati kenaikan Harga Pemb
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Dua orang petani memanen padi yang tersisa dari sawahnya yang mengalami puso di Desa Bokor, Tumpang, Malang, Jawa Timur, Kamis (23/2). Puluhan hektare sawah di kawasan tersebut mengalami puso sehingga sejumlah petani tak dapat menikmati kenaikan Harga Pemb

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kekeringan akibat musim kemarau membuat sejumlah daerah pertanian di Jawa Timur mengalami gagal panen. Hingga akhir Juli 2015, Dinas Pertanian Jawa Timur melaporkan, kekeringan telah melanda lahan padi seluar 20.978 hektare.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Jawa Timur Nurfalakhi menyampaikan, dari jumlah lahan padi yang mengalami kekeringan, 788,8 hektare di antaranya telah mengalami gagal panen atau puso. 

"Daerah yang paling terimbas itu Bojonegoro, Tuban dan Lamongan," ujarnya, Kamis (30/7).

Di Bojonegoro, ia merinci, lahan padi yang mengalami gagal panen seluar 10.623 hektare. Sementara di Tuban dan Lamongan, lahan padi yang mengalami puso, masing-masing 2.726 hektare dan 2.474 hektare. Khusus di Lamongan, menurut Nurfalakhi, lahan jagung dan kedelai juga mengalami gagal panen paling tinggi di bandingkan daerah lain, yakni masing-masing 2.092 hektare dan 81 hektare.

Menghadapi kekeringan, menurut dia, Dinas Pertanian Jawa Timur sudah menginformasikan kondisi iklim ke Dinas Pertanian di kabupaten/kota untuk tiga bulan ke depan. Ia berharap, kondisi iklim dapat penjadi rujukan bagi masyarakat untuk mengetahui potensi kelangsungan tanaman mereka.

“Untuk wilayah yang masih tersedia air, dinas membantu, baik memberi maupun meminjamkan pompa air dengan tujuan tanaman terselamatkan,” kata Nurfalakhi. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement