REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- James Bassos, seorang penumpang maskapai penerbangan Ettihad Airways, menggugat maskapai yang bermarkas di Dubai ini lantaran dirinya merasa mengalami cedera punggung setelah menempuh penerbangan dengan duduk di samping penderita obesitas. James mengaku, rasa sakit di punggungnya terasa setelah dia mencoba mengubah posisi duduknya yang sempit akibat porsi kursinya terdesak tetangganya yang gemuk.
Gugatan James akhirnya dikabulkan Pengadilan Distrik Queensland, Australia. James disebut menjadi korban "penerbangan tidak nyaman" akibat bersebalahan dengan penderita obesitas selama 14 jam terbang, dari Sidney ke Dubai.
Seperti dilansir laman Mirror, Sabtu (31/7), James mengeluhkan karena dirinya mau tidak mau mengubah posisi duduknya yang semakin sempit. Belum lagi, katanya, tetangganya yang berbadan besar ini kerap batuk dengan mengeluarkan dahak.
James mengklaim, pihak Ettihad pantas disalahkan atas kejadian yang tidak nyaman ini. Sebab, James sempat meminta pindah tempat duduk, namun ditolak oleh kru kabin.
Setelah 5 jam mendesak kru kabin, akhirnya James diberikan kesempatan duduk di kursi kru. Izin ini diberikan setelah James terlanjut kesal dengan pelayanan maskapai. Satu jam sebelum mendarat, James diminta untuk kembali lagi ke kursi sesuai tiket karena alasan keamanan.
Hanya saja, Hakim Fleur Kingham menolak pengajuan klaim kesehatan atas James. James diminta untuk menjalani pemeriksaan di Brisbane pada Desember nanti apabila cedera masih berlanjut.