Sabtu 01 Aug 2015 13:40 WIB
Muktamar Muhammadiyah

Aisyiyah Kembangkan Tafsir Dakwah Nirkekerasan

Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noorjannah Djohantini
Foto: ROL/Casilda Amilah
Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noorjannah Djohantini

REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR -- Aisyiyah sebagai sebuah gerakan perempuan dari PP MUhammadiyah mengembangkan tafsir nirkekerasan sebagai salah satu upaya meminimalisir kekerasan terhadap perempuan dan anak.

"Selama ini, kadang -kadang suami melakukan kekerasan terhadap istri atau orang tua melakukan kekerasan terhadap anak sepertinya mereka memperoleh legitimasi dari agama. Di Aisyiyah kita mengembangkan tafsir yang nirkekerasan," kata Ketua Pimpinan Pusat Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini, Sabtu (1/8).

Aisyiyah, kata dia, mengedukasi bahwa Nabi Muhammad SAW sendiri tidak pernah melakukan kekerasan dan mendidik umatnya untuk tidak melakukan kekerasan.

Selain itu, Aisyiyah juga mengembangkan pendekatan yang sangat prinsipil dalam ajaran Islam, yaitu visi rahmatan lil ‘alamin.

"Visi kelembutan, visi kebaikan, visi rahmat adalah hal yang sangat substansial dalam gerakan kita," ujarnya.

Visi gerakan ini, kata dia, kemudian dibuatkan dalam suatu panduan dari pusat agar dapat menjadi suatu gerakan yang masif hingga ke tingkat daerah.

"Misalnya untuk tafsir nirkekerasan, kita menulis sebuah buku "Memecah Kebisuan" yang merupakan suara para korban kekerasan, untuk menjadi bahan kajian hingga ke tingkat daerah," katanya.

Pihaknya juga akan merancang gerakan aksi agar gerakan ini benar-benar dapat berjalan.

"Karena sejak awal kita memposisikan diri sebagai gerakan dakwah, maka ke depan kita akan terus melakukan dakwah pencerahan dan dakwah advokasi," terangnya.

Sementara dalam rangka Muktamar Aisyiyah ke-47 yang bertepatan dengan usia satu abad Aisyiyah ini, pihaknya mengusung tema "Gerakan Perempuan Muslim Untuk Mencerahkan Bangsa." Gerakan pencerahan tersebut, lanjutnya, yaitu untuk membebaskan, memberdayakan dan memajukan perempuan muslim Indonesia.

Sebagai catatan, saat ini Aisyiyah telah tersebar di 34 provinsi, 438 kabupaten, 2955 kecamatan, dan 9380 desa. Aisyiyah juga mengelola 19.181 PAUD/TK/TPA/TPQ, begitu juga dengan pendidikan dasar, menengah, hingga perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement