REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH M Zainul Majdi meminta kepada Konsulat Jenderal Amerika Serikat ikut berperan aktif menangkal isu negatif mengenai hubungan Islam dengan negara adidaya itu.
"Kami ingin pihak Amerika Serikat ikut aktif meng-'counter' kesalahpahaman mengenai Islam," kata Zainul Majdi saat menerima kunjungan Pejabat Bagian Politik & Ekonomi Konsulat Jenderal Amerika Serikat Jett Thomason beserta istrinya Halah Thomason di ruang kerja gubernur di Mataram, Senin (3/8).
Menurut gubernur, Amerika Serikat sering dipersepsikan sebagai garda depan yang sangat bertentangan dengan Islam.
Untuk itu, ia berharap baik Konjen maupun Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia dapat bersinergi untuk mejembatani kesalahpahaman tersebut, khususnya di NTB yang merupakan daerah dengan penduduk beragama Islam cukup besar.
Selain itu, dalam pembicaraannya, gubernur mengapresiasi kerja sama antara Pemerintah Provinsi NTB dengan Konjen Amerika yang telah berjalan baik selama ini dapat terus ditingkatkan dan diharapkan dapat terus menjalin kerja sama khususnya di bidang kultural.
"Saya pikir, kita bisa terus menjalin kerja sama, dan saya tertarik pada bagaimana supaya hubungan kultural kita bisa lebih dikembangkan. Jika Konjen atau Kedutaan Besar Amerika Serikat punya acara atau kegiatan, saya rasa bisa menampilkan kekayaan budaya Indonesia dan kami akan senang kalau ada 'performance' dari Pulau Lombok atau Sumbawa untuk bisa tampil di acara tersebut, sehingga kekayaan budaya Indonesia bisa lebih dikenal," tuturnya.
Sementara, Jett Thomason menyatakan kedatangannya untuk memberitahukan bahwa pada tahun 2017, Konjen Amerika Serikat berencana mengadakan acara "Thanksgiving" di NTB dengan melakukan "road show" menggunakan kapal yang nantinya akan mengelilingi Pulau Lombok dan Sumbawa.