REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- First Asia Capital memperkirakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu (5/8) akan cenderung bergerak di teritori negatif. IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran support 4.750 dan resisten di 4.810.
Analis First Asia, David Sutyanto menilai hari ini perdagangan cenderung akan didominasi saham-saham lapis dua dan tiga. "Ini dipicu turunnya harga minyak mentah juga depresiasi rupiah atas dolar AS," ungkapnya, Rabu (5/8).
Sebelumnya, pada penutupan kemarin (4/8) perdagangan saham dianggap kurang kondusif dengan kekhawatiran perlemahan rupiah atas dolar AS. IHSG pun akhirnya mandek di zona merah dengan perlemahan sebesar 19 poin atau 0,4 persen ke level 4.781,09.
"Koreksi IHSG terutama dipicu keluarnya dana asing yang kemarin mencatatkan nilai penjualan bersih senilai Rp 531,8 miliar," jelas David.
Ia menambahkan, aksi beli selektif yang mendominasi perdagangan kemarin digerakkan saham pertambangan logam. Itu menyusul berubah arahnya harga komoditas logam. Sementara, saham sektoral lainnya umumnya bergerak di area negatif.
Pada perdagangan kemarin, di antara 10 saham sektoral yang ada di BEI, hanya dua saham sektoral yang parkir di zona hijau. Sektor pertambangan bergerak menguat mencapai 28.93 poin atau 2,99 persen. Sementara sektor perdagangan, jasa, dan investasi bergerak menguat sebesar 1,7 poin atau 0,18 persen.
Saat ini, menurut David pasar masih menantikan rilis pertumbuhan ekonomi kuartal kedua. "Kekhawatiran perlambatan ekonomi domestik di tengah depresiasi rupiah atas dolar AS telah menhambar peluang penguatan lanjutan," ujarnya.
Ia pun menyarankan ada beberapa saham-saham pilihan yang bisa diperhatikan pada perdagangan hari ini. David menyebut ASII, UNTR, BBCA, DSFI, ANTM, TINS, INCO, ADRO, CPIN.