Kamis 06 Aug 2015 19:46 WIB

Siswa Tewas Tenggelam Saat MOS, Anies: Harus Diproses Hukum

Rep: c01/ Red: Bilal Ramadhan
Menteri Pendidikan dan Budaya, Anis Baswedan saat memberikan pidato pada silaturahmi seni dengan judul
Foto: Republika/Septianjar Muharam
Menteri Pendidikan dan Budaya, Anis Baswedan saat memberikan pidato pada silaturahmi seni dengan judul

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Salah satu siswa baru SMK Al-Hikmah Fazri Fauzi (16 tahun) tewas tenggelam dalam kegiatan Masa Orientasi Sekolah (MOS) pada Selasa (4/8). Terkait kecelakaan tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menilai proses hukum tetap harus berjalan.

"Proses hukum! Langkah yang diambil kepolisian sudah benar, diproses secara hukum." tegas Anies saat ditemui di gedung Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, pada Kamis (6/8).

Anies mengatakan peristiwa tewasnya Fazri merupakan kecelakaan saat ia menolong kakak kelasnya yang jatuh ke sungai dalam kegiatan MOS. Yang disoroti oleh Anies ialah kegiatan MOS ini berjalan tanpa kehadiran guru dan kepala sekolah.

Ketidakhadiran guru dan kepala sekolah ini yang menurut Anies berbahaya dan harus diberi tindakan pendisiplinan. Selain pihak sekolah, Anies juga menilai dinas pendidikan dan pemerintah daerah terkait turut bertanggungjawab atas kecelakaan yang menewaskan siswa baru ini.

Pasalnya semua kegiatan yang telah disentralisasi, seperti pendidikan dan kesehatan, merupakan tanggungjawab mereka dalam implementasinya. Ketika dalam implementasi terjadi pelanggaran, Anies mengatakan tidak ada lagi toleransi yang diberikan saat ini.

"Kepala dinas anda harus bertanggung jawab, bupati anda harus bertanggungjawab! Kalau mereka pegawai Kemendikbud, saya sudah berhentikan dari kemarin-kemarin," tegas Anies.

Anies juga mengatakan sebelum tahun ajaran dimulai, pihaknya sudah mengirimkan surat kepada seluruh kepala daerah, baik wali kota maupun bupati, untuk menjaga MOS dapat berjalan dengan aman dan tertib. Dalam surat tersebut, lanjut Anies, pemerintah daerah harus melakukan antisipasi, dan pencegahan.

"Dari awal kami sudah katakan, jangan dibiarkan (potensi kekerasan atau ketidakamanan bagi siswa)," tambah Anies.

Sebelumnya, siswa baru SMK Al-Hikmah di Garut, Fazri Fauzi (16) mengikuti kegiatakn perkemahan yang diselenggarakan sekolahnya sebagai rangkaian kegiatan MOS. Fazri kemudian mengalami kecelakaan dan terbawa arus sungai saat hendak menolong kakak kelasnya yang jatuh ke dalam sungai tersebut. Akibat kecelakaan tersebut, nyawa Fazri tidak dapat terselamatkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement