Jumat 07 Aug 2015 17:20 WIB

Menpora: Piala Kemerdekaan Bakal Digelar di Enam Kota

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Erik Purnama Putra
Menpora Imam Nahrawi saat membuka Pelatihan Paskibraka 2015 di Wisma Soegondo, PP-PON Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (29/7) malam.  (foto : dok. Kemenpora)
Menpora Imam Nahrawi saat membuka Pelatihan Paskibraka 2015 di Wisma Soegondo, PP-PON Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (29/7) malam. (foto : dok. Kemenpora)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Turnamen Piala Kemerdekaan, yang digelar untuk memeringati Hari Kemerdekaan Indonesia, akan segera digelar mulai 15 Agustus sampai 7 September mendatang. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan, turnamen tersebut bakal diselenggarakan di enam kota, yakni Solo, Medan, Serang, Madiun, Bantul dan Cilegon.

 

"Presiden akan hadir membuka turnamen di salah satu kota itu," katanya usai menghadap Presiden Jokowi di Istana Negara, Jumat (7/8).

Piala Kemerdekaan ini, menurut Imam, merupakan salah satu upaya pemerintah untuk tetap menghidupkan kompetisi sepak bola di tengah proses pembenahan PSSI. Hal ini, kata dia, sesuai dengan arahan Presiden yang menginginkan kompetisi tetap berjalan sekalipun PSSI dibekukan.

Ada 24 klub sepak bola yang akan menjadi peserta dalam turnamen ini, semuanya berasal dari Divisi Utama Liga Indonesia. Klub-klub tersebut, ucap Imam, akan dibagi dalam empat grup.

Imam menjamin, kompetisi akan berlangsung adil tanpa ada permainan. Bahkan, menurut dia, sudah ada komitmen dari para wasit untuk tidak takut pada ancaman. "Prinsip fair play akan menjadi pondasi penting bagi perubahan sepak bola Indonesia," kata menteri dari PKB tersebut.

Lebih lanjut, Imam menyebut bahwa Presiden Jokowi menginginkan agar Turnamen Piala Kemerdekaan ini menyediakan hadiah total Rp 1,5 miliar untuk klub yang menjadi juara. Dananya, akan berasal dari sponsor. Kendati demikian, hingga saat ini Imam belum mau menyebut siapa operator yang akan menjalankan turnamen tersebut. "Operator nanti akan diumumkan di Kemenpora," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement