REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani surat keputusan yang memerintahkan makanan Barat, mulai dari keju dan sayur dihancurkan.
Pihak berwenang Rusia tengah meningkatkan tindakan keras kepada oknum penyelundup yang mencoba mendapatkan makanan barat. Beberapa ton keju asing telah dihancurkan, karena pelarangan perniagaan telah diberlakukan sebagai sanksi bagi negara barat.
Pekan lalu, Putin telah memerintahkan penghancuran makanan, diantaranya terdapat keju yang diangkut dari Ukraina, namun para pejabat mengtakan diduga diproduksi dari Uni Eropa.
Menteri Pertanian Rusia Alexander Tkachev mengatakan penghancuran terhadap sejumlah makanan perlu dilakukan sebab makanan tersebut memiliki kualitas yang meragukan.
"Ini adalah praktik di seluruh dunia bahwa jika anda melanggar hukum dengan menyelundupkan barang. Maka semuanya harus dihancurkan," kata Tkachev dilansir dari laman Sky News, Sabtu (8/8).
Akan tetapi, tindakan ini telah dapat mendapat banyak kritikan. Karena di sisi lain Rusia tengah mengalami krisis ekonomi dengan jutaan lebih warganya hidup di bawah garis kemiskinan.