REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "Saya tidak terima," ucap Jee Teik Min, ayah dari Jing Han yang merupakan salah satu penumpang pesawat nahas Malaysia Airlines MH370. Saat ditemui di rumahnya, Teik Min bersikukuh menolak untuk menerima informasi penemuan puing pesawat di pulau Reunion.
Meski telah dikonfirmasi oleh Perdana Menteri Malaysia Najib Razak bahwa puing berasal dari MH370, pria 76 tahun itu mengatakan penemuan flaperon tidak menunjukan apa pun. Menurutnya, bagian sayap itu tidak mengonfirmasi bahwa pesawat mengalami kecelakaan.
"Kami sudah menunggu selama satu tahun lebih, selama badan pesawat belum ditemukan saya menolak percaya bahwa mereka celaka," kata dia pada media, dikutip Bernama. Teik Min masih berharap ada berita positif yang disampaikan pemerintah.
Pengakuan Teik Min menjadi gambaran perasaan ratusan keluarga korban pesawat yang hilang 18 bulan lalu tersebut. Masih banyak diantara mereka yang tidak terima dengan berita terbaru. Di Beijing, sekitar 50 anggota keluarga korban melakukan protes di luar kedutaan besar Malaysia.
Unjuk rasa berlangsung emosional. Sebagian besar menangis histeris sambil membawa spanduk meminta penjelasan. Awalnya mereka dijanjikan pertemuan dengan pejabat pemerintahan di Bandara Beijing. Namun yang datang adalah wakil dari Malaysia Airlines.
Menurut salah satu pengunjuk rasa, Jiang Hui yang merupakan anak salah satu penumpang, pemerintah Malaysia adalah salah satu pemimpin dalam investigasi. Sehingga, mereka harus bertanggung jawab menyediakan informasi apa pun dalam kondisi apa pun.
Para pengunjuk rasa menolak pulang hingga ada perwakilan dari pemerintah Malaysia yang menemui mereka. Sebagian besar menilai bahwa tidak ada kesimpulan apa yang terjadi pada pesawat. Tidak adanya respon membuat mereka lelah menunggu.
"Saya tidak bisa mempercayai mereka," kata Wang Wing Lei, anak penumpang MH370, pada NBC News. Menurutnya, ini bukan pertama kali pihak berwenang menginformasikan hal yang salah. Kemarahan keluarga juga dipicu oleh perbedaan pernyataan pemerintah Malaysia dengan otoritas Prancis yang memeriksa puing.
PM Najib mengatakan para ahli telah 'meyakinkan konfirmasi' bahwa puing berasal dari pesawat hilang. Sementara jaksa di Prancis hanya mengatakan bahwa penyidik 'sangat kuat menganggap' adanya hubungan antara puing dengan pesawat. Kedua pihak melakukan konferensi pers terpisah.
Wang mengatakan para keluarga tidak akan percaya tanpa adanya bukti. Sebagian besar dari 239 penumpang dan kru pesawat adalah warga negara Cina. Mereka sering melakukan protes sepanjang investigasi karena merasa pihak berwenang tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka.
Dai Shuqin yang adiknya adalah penumpang pesawat percaya bahwa penemuan puing ini adalah konspirasi. "Penemuan ini palsu, ini konspirasi, semuanya palsu," ucapnya. Ia mendesak agar keluarga bisa mendapat akses memeriksa sendiri penemuan-penemuan tersebut.
Sejauh ini, pihak berwenang mengklaim menemukan beberapa barang dan puing di pulau Reunion. Dai mengatakan keluarga pasti mengenali jika ada barang milik orang tercinta mereka di MH370.
Pihak berwenang Prancis para Jumat mengumumkan bahwa mereka akan melakukan pencarian puing atau barang lainnya selama sepekan kedepan. Salah satu pejabat lokal, Dominque Sorain mengatakan pencarian akan melibatkan sebuah pesawat, dua helikopter dan personil daratan yang terdiri dari militer dan polisi.