Ahad 09 Aug 2015 15:32 WIB

Santri Daarul Quran Gelar Shalat Ghaib untuk Syekh Wahbah Az-Zuhaili

santri Pesantren Tahfidz Daarul Quran Ketapang Shalat Ghaib buat Syeikh Wahbah Az-Zuhaili
Foto: dok. daarul quran
santri Pesantren Tahfidz Daarul Quran Ketapang Shalat Ghaib buat Syeikh Wahbah Az-Zuhaili

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Lebih dari seribu santri putra Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Quran Ketapang, Tangerang, Banten, menggelar shalat ghaib di Masjid Al Madinah, di dalam kompleks pesantren, Ahad (9/8) pagi.

Menurut Ustaz Slamet Ibnu Syam, pengasuh Pesantren Daarul Quran putra, begitu tersiar kabar, ulama terkemuka Syekh Wahbah bin Musthafa az-Zuhaili dikabarkan meninggal dunia, pimpinan Pesantren Daarul Quran, Ustaz Yusuf Mansur menginstruksikan para ustaz untuk mengajak santri Daarul Quran menggelar shalat ghaib.

Pimpinan Pesantren Tahfidz Daarul Quran Ketapang, Ustaz Yusuf Mansur yang langsung menjadii imam shalat ghaib bagi almarhum Syeikh Wahbah Az-Zuhaili.

Menurut Ustaz Slamet Ibnu Syam, alumnu Universitas Damaskus Suriah, almarhum Syeikh Wahbah Az-Zuhaili adalah seorang ulama yang sangat disiplin terhadap shalat, waktu dan janji.

''Saya mengenal Syeikh wahbah yang sederhana dan sangat disiplin terhadap shalat, waktu dan janji,'' ungkap Ustaz Slamet kepada Republika, Ahad (9/8) petang

Ketika Ustaz Slamet sempat mendampingi almarhum dalam berbagai kunjungan ke Indonesia, begitu tiba di sebuah negara atau kota, yang pertama dicari almarhum adalah masjid atau mushalla.

Setelah itu, almarhum baru mencari hotel dan tempat makan. ''Almarhum juga terkenal sangat disiplin waktu,'' ungkap Ustaz Slamet yang pernah belajar langsung pada Syeikh Wahbah Az-Zuhaili.

Ustaz Slamet menyebutkan, salah satu rahasia kesuksesan almarhum menjadi penulis besar adalah almarhum sangat pintar memanfaatkan waktu.

''Sewaktu mudanya, untuk belajar dan menulis, almarhum biasa menghabiskan waktu 16 jam dalam sehari. Bahkan masa mudanya, tidak pernah tidur siang. Almarhum juga rajin berolahraga,'' ungkap Ustaz Slamet menerangkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement