Ahad 09 Aug 2015 18:22 WIB

Distribusi Air PDAM Menurun 50 Persen

Rep: C10/ Red: Djibril Muhammad
 Petani sedang mengumpulkan padi yang mengalami kekeringan di Kampung Setu, Bekasi Barat, Kamis (30/7).  (Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petani sedang mengumpulkan padi yang mengalami kekeringan di Kampung Setu, Bekasi Barat, Kamis (30/7). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Musim kemarau yang berkepanjangan membuat debit air sungai menurun. Akibatnya lahan pertanian dan perusahan daerah air minum (PDAM) mengalami kekurangan pasokan air. Sehingga pendistribusian air dari PDAM harus dilakukan dengan cara bergiliran.

Kabag Produksi dan Distribusi PDAM Tirta Galuh Ciamis, Bambang Suherman mengatakan, menghadapi musim kemarau ini kondisi PDAM Tirta Galuh wilayah cabang Ciamis meghadapi kendala. Kendalanya kekurangan pasokan air karena debit air di sungai semakin berkurang.

Bambang menjelaskan, penurunan distribusi air kepada konsumen yang cukup dirasakan sangat menurun sudah terjadi sejak bulan lalu. "Dalam waktu 24 jam biasanya bisa mendistribusikan 120 liter perdetik saat ini hanya bisa 60 liter perdetik," kata Bambang kepada Republika, Ahad (9/8).

Akibat pasokan air dari sungai menurun. Menurut Bambang, PDAM harus melakukan penggiliran pendistribusian air kepada konsumen. Hal tersebut harus dilakukan karena PDAM wilayah cabang Ciamis hanya mampu mendistribusikan 50 persen air dari biasanya.

Sumber air PDAM Tirta Galuh wilayah cabang Ciamis dari Sungai Cileueur. Bambang mengungkapkan, sudah satu bulan lebih sungai tersebut mengalami penyusutan. Padahal ada sebanyak 7.300 konsumen yang sumber airnya dari PDAM di wilayah cabang Ciamis.

Penggiliran pendistribusian air dilakukan mulai pukul 03.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB perwilayah. Wilayah utara dan selatan. Menurut Bambang, terkadang penggilirannya dilakukan satu hari sekali.

Bambang mengaku, konsumen yang komplain pasti ada. Namun pihaknya berusaha menjelaskan kepada pelanggan karena kekeringan merupakan kondisi alam. PDAM hanya mengolah air dan mendistribusikan air kepada masyarakat.

Mengingat setiap kali musim kemarau Sungai Cileueur mengalami penurunan debit air. PDAM akan mengalihkan penyedotan air dari Sungai Cileueur ke Sungai Citanduy. Akan dipasang pipa sepanjang 12 km dari Citanduy ke inslatasi pengolahan air di Sindangrasa Ciamis.

"Diperkirakan akhir tahun ini selesai dan PDAM bisa memanfaatkan air Sungai Citanduy," ujar Bambang.

Sebab menurut Bambang, Sungai Citanduy tetap memiliki kapasitas air yang cukup meski di musim kemarau. Sementara Sungai Cileueur banyak dimanfaatkan masyarakat dan instansi pemerintahan untuk memenuhi kebutuhan pengairan lahan pertanian dan perikanan.

Untuk sementara waktu, menunggu pekerjaan PDAM selesai akhir tahun ini. Masyarakat diimbau untuk membuat penampungan air. Bambang mengatakan, ketika sedang giliran air keluar, tampung air sebanyaknya untuk mencukupi kebutuhan.

Di Kabupaten Ciamis enam cabang PDAM. PDAM cabang wilayah Ciamis, Sindangkasih, Panumbangan, Kawali, Banjarsari dan Purwadadi.

Menurut Bambang, PDAM yang mengolah air dari Sungai Citanduy diperkirakan masih aman untuk mencukupi kebutuhan konsumen. Sementara yang mengolah air dari sungai lainnya kekurangan pasokan air.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement