REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Jumlah korban tewas akibat suhu panas di Mesir terus bertambah. Setidaknya 19 orang tewas dan 92 lainnya dilarikan ke rumah sakit akibat dehidrasi, Senin (10/8).
Kementerian Kesehatan melaporkan, jumlah korban tews akibat gelombang panas pada sepekan terakhir setidaknya mencapai 40 orang.
Seperti dikutip media Mesir Ahram, di Ibu Kota Kairo 11 orang dilaporkan tewas pada Senin saat temperatur lebih dari 37 derajat Celcius.
Tiga meninggal di Rumah Sakit Delta Nil Qalyubia, tiga di provinsi sebelah selatan Sohag, satu di Luxor, dan sisanya di Giza.
"Sebanyak 92 terpaksa ke rumah sakit karena dehidrasi kepanasan, 70 di antaranya di Kairo," ujar pemerintah dalam pernyataannya.
Sehari sebelumnya, Ahad (10/8), sebanyak 21 orang dilaporkan tewas akibat teriknya panas matahari dengan suhu mencapai 47 derajat Celcius.
Pejabat meteorologi mengatakan, temperatur di ibu kota dan sejumlah wilayah lain di Mesir, melebihi rata-rata empat hingga lima derajat Celcius pada tahun ini.
Juru bicara Otoritas Meteorologi Mesir mengatakan, gelombang panas diperkirakan masih akan terus berlangsung di negara itu, setidaknya sampai pertengahan Agustus.