REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terpilihnya Salim Segaf Al-Djufri sebagai Ketua Majelis Syuro dan Shohibul Iman sebagai Presiden PKS tidak serta merta membuat perombakan kepengurusan. Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, kedua tokoh ini dapat diterima oleh semua kubu di PKS. Jadi, kemungkinan tidak akan ada perubahan besar di internal PKS.
“Tidaklah, tidak ada perombakan besar-besaran di PKS,” kata Burhanuddin pada Republika, Selasa (11/8).
Menurutnya, sosok Presiden PKS yang baru dapat diterima oleh dua kubu. Sebab, dua tokoh ini juga dekat dengan Hilmi Aminuddin dan Anis Matta. Bahkan, imbuh dia, kepengurusan baru PKS seperti strategi untuk mengembalikan kepercayaan seluruh kader. Terutama dari jamaah Tarbiyah yang menjadi tulang punggung partai dakwah ini.
Selain itu, kepengurusan yang dibentuk kali ini menjadi upaya untuk memerbaiki citra PKS pasca dihantam kasus korupsi. “Skuat baru kepengurusan PKS cukup membantu,” tegas dia.
PKS baru menyelesaikan prosesi pemilihan pimpinan inti, yaitu pemilihan Ketua Majelis Syuro dan kepengurusan inti dewan pimpinan pusat PKS, salah satunya adalah Presiden PKS.