REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Ikatan Ulama dan Da'i Asia Tenggara Muhammad Zaitun Rasmin mengatakan salah satu cara untuk mendapatkan pemahaman Islam yang moderat juga adalah dengan mengadakan pelatihan materi fikih.
"Materi fikih yang akan diberikan adalah dari Syafi'i yang dianut mayoritas umat Islam Asia Tenggara, ini juga salah satu cara agar mendorong implementasi Islam moderat. Tapi bukan berarti mazhab lainnya tidak moderat, ini hanya karena mayoritas di Asia Tenggara menganutnya," kata Zaitun di tempat berbeda.
Dari informasi yang dihimpun, acara Pertemuan Ilmiah Internasional Ulama dan Da'i Asia Tenggara telah dilaksanakan pada 8-11 Agustus di Lembang, Jawa Barat.
Acara tersebut juga dihadiri oleh sekitar 230 peserta dari seluruh perwakilan Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara seperti Thailand, Philipina, Vietnam, Kamboja, Timor Leste, dan Kamboja. "Lalu ada Cina, Jepang, Sudan dan Arab Saudi," katanya.
Ikatan Ulama dan Dai Asia Tenggara menghendaki hasil Pertemuan Ilmiah Internasional Ulama dan Dai Asia Tenggara pertama yang telah dilaksanakan di Lembang, Jawa Barat, dapat menghasilkan penceramah yang memiliki muatan atau ajaran moderat.
"Saya ucapkan rasa syukur atas telah terlaksananya acara ini.
Forum ini menekankan untuk mengumpulkan Da'i yang pandangannya di tengah atau moderat serta menajamkan kembali pandangan moderat tersebut," ujar Pembina Pertemuan Ilmiah Ulama dan Dai Asia Tenggara Syech Kholil bin Abdullah al Hamudi di Balai Kartini, Jakarta, Selasa Malam.