REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan ketua umum PP Muhammadiyah Syafi'i Maarif menilai masuknya Pramono Anung dalam pemerintahan dapat memperbaiki hubungan Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Sebab, menurut dia, saat posisi sekretaris kabinet diemban Andi Widjajanto, hubungan Jokowi dengan Mega disebut merenggang.
"Kita harus perhatikan Bu Mega juga. Kemarin ada sesuatu hubungan yang kurang enak, tapi dengan masuknya Pramono tadi, antara Istana dan Teuku Umar (kediaman Mega) akan lebih baik," katanya di Istana Negara, Kamis (13/8).
Syafi'i tidak melihat bertambahnya kursi PDIP di pemerintahan sebagai sesuatu yang negatif. Menurut dia, Pramono cukup memumpuni untuk menduduki jabatan sekretaris kabinet.
Adapun mengenai perombakan kabinet secara keseluruhan, pria yang akrab disapa Buya tersebut menilai bahwa masih ada menteri yang bisa di-reshuffle. Namun, kata dia, Jokowi tentu punya pertimbangan mengapa hanya enam jabatan yang diganti.
"Tidak bisa secara revolusioner, tidak bisa seluruhnya," ucap mantan anggota Tim 9 tersebut.
Kendati belum puas dengan komposisi kabinet saat ini, Syafi'i menilai sudah ada kemajuan yang dibuat pemerintah. "Saya lihat mulai ada kemandirian meski belum 100 persen, mungkin sekarang baru 60-70 persen," katanya.