REPUBLIKA.CO.ID, TIANJIN -- Dua ledakan hebat mengguncang kota pelabuhan Tianjin, Cina, Kamis (13/8). Sumber ledakan berasal dari sebuah gudang penyimpanan barang dan bahan kimia berbahaya milik Tianjin Dongjiang Port Hui Hai International Logistics.
Pihak berwenang mengatakan ledakan menewaskan sedikitnya 44 orang dan melukai 500 orang lainnya. Sedikitnya 1.000 personel pemadam kebakaran diterjunkan menghadapi kemungkinan lonjakan korban. Korban tewas termasuk sekitar 13 personel pemadam kebakaran.
Menurut masyarakat sekitar, ledakan seperti bom atom. Video yang diunggah ke YouTube menunjukkan seberapa besar ledakan tersebut menghancurkan gedung.
"Gedung kami juga berguncang, apakah ini bom atom?" kata suara di dalam video, dikutip dari Independent, Kamis (13/8).
Api meloncat hingga ketinggian lebih dari 100 meter ke udara. Saksi mengatakan ledakan menyebabkan guncangan seperti gempa bumi.
"Saya terbangun karena ledakan, panik dan ketika melihat keluar langit berwarna merah," kata seorang penduduk.
Pasukan tentara, bersenjata dan unit militer elite khusus yang terlatih untuk menangani nuklir, bencana kimia dan biologis pun diterjunkan. Cina berjanji menurunkan segala sumber daya yang dibutuhkan untuk membantu para korban selamat.
Empat kendaraan membawa 214 tentara terlatih dari Beijing. Menteri Keamanan Publik Cina, Guo Shengkun, mengatakan segala hal akan dilakukan untuk mencegah lebih banyak kematian dan kerusakan. "Pelajaran harus diambil, tidak boleh ada kecelakaan selanjutnya," kata Guo dalam perjalanan 100 mil menuju Tianjin.