Jumat 14 Aug 2015 22:17 WIB

Asuransi Syariah Harus Dibesarkan Bersama

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Asuransi syariah, ilustrasi
Asuransi syariah, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri perasuransian syariah harus dibesarkan bersama mengingat pangsa pasarnya yang masih lima persen.

Ketua Dewan Penasihat Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Syakir Sula mengatakan, asosiasi ekonomi syariah seperti AASI saat ini didominasi generasi muda. Ini bagus untuk membesarkan industri bersama.

Dulu, kata Syakir, AASI kecil dan nyaris tak dianggap. Saat ini AASI sudah lebih baik.

Indonesia diperkirakan akan jadi pusat ekonomi syariah. Tapi, aset keuangan syariah Indonesia baru lima persen.

''Indonesia hanya terlambat 10 tahun dari Malaysia. Kalau pangsa pasar asuransi syariah Malaysia sudah 25 persen, harusnya Indonesia 10 persen, tapi nyatanya tidak begitu. Apa yang salah?'' ungkap Syakir dalam Halal bi Halal AASI, Kamis (13/8) sore.

Meski jumlah nasabah industri keuangan Indonesia lebih besar dari Malaysi, Indonesia tetap harus meningkatkan diri.

Syakir bersyukur saat ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memfasilitasi keuangan syariah dengan memiliki pejabat khusus.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement