Sabtu 15 Aug 2015 01:53 WIB

Ridwan Kamil Dicurhati Mantan Atlet yang Kena Gusur

Rep: C01/ Red: Karta Raharja Ucu
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
Foto: Antara
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil mendatangi mantan atlet nasional dari Jawa barat Amin Ikhsan (42 tahun) di kawasan pembongkaran Kiaracondong, Jumat (14/8). Amin adalah salah satu korban pembongkaran yang memilih tinggal di tenda, sejak lahan milik pemerintah tersebut dibongkar beberapa waktu lalu.

Saat Ridwan tiba, Amin terlihat sedang beristirahat di tenda kecilnya yang hanya seluas 3x5 meter. Ridwan pun segera menghampiri dan duduk di samping Amin dan bertegur sapa dan saling bertanya kabar dengan Amin.

Usai perbincangan ringan, Ridwan kemudian menanyakan alasan Amin bertahan untuk tinggal di atas puing-puing bangunan bekas pembongkaran. Amin kemudian menjelaskan ia beserta warga lain yang masih bertahan meminta kejelasan terkait pembongkaran lahan di kawasan kiaracondong tersebut.

Sebab, selama ini, ia dan warga lain tidak menerima kejelasan termasuk surat-surat terkait pembongkaran yang dilakukan pada awal Agustus lalu. "Karena ingin kepastian saja begitu, tentang penggantian ini," ujar Amin.

Amin yang saat ini menderita penyakit ginjal hanya menggantungkan pendapatannya pada studio musik dan kos-kosan yang ia bangun dari hasil jerih payahnya selama berkarir sebagai atlet. Akan tetapi, saat ini studio, kos dan rumahnya telah rata dengan tanah pascapembongkaran. Dengan begitu, Amin tidak lagi memiliki pemasukan untuk membiayai keluarganya.

Selain itu, opsi untuk pindah ke Apartemen Rancacili juga dirasa kurang memungkinkan bagi Amin. Sebab, saat ini Amin harus menjalani cuci darah tiga kali setiap pekannya di RS Santo Yusuf. Lokasi Rancacili, lanjut Amin, menyulitkan Amin untuk mengakses rumah sakit itu. "Berharap ada pergantian yang layak, tidak hanya untuk saya tetapi juga untuk warga lainnya," tambah Amin.

Usai mengunjungi Amin dan warga lain yang masih bertahan di lokasi pembongkaran, Ridwan mengatakan akan segera melakukan pembicaraan langsung dengan perwakilan warga yang masih bertahan. Di tengah keterbatasan waktu yang ia miliki , Ridwan mengatakan akan menyediakan waktu untuk mendengarkan keluhan para warga yang masuh bertahan secara langsung.

"Sebagian dari warga juga ada curhatan. Saya dengerin saja nanti malam, tepi perwakilan agar lebih efektif," terang Ridwan.

Ridwan menjelaskan dalam prosedur epmindahan ada beberapa opsi yang ditawarkan kepada warga. Opsi kelima, lanjut Ridwan, merupakan opsi untuk mengurus sendiri bagi yang tidak ikut direlokasi ke Rancacili. Ridwan menilai mekanisme opsi kelima ini yang mungkin belum bnear-benar jelas. Karenanya, Ridwan akan melKuakn dialog bersama warga untuk melihat ke mana nantinya dialog tersebut bermuara. "Intinya tidak bisa (tinggal dengan tenda) di sini," tegas Ridwan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement