Senin 17 Aug 2015 19:27 WIB

Kepala Bantuan PBB Kutuk Kematian Warga Sipil di Suriah

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Bilal Ramadhan
Ribuan pengungsi Suriah lari ke Turki.
Foto: UNHCR
Ribuan pengungsi Suriah lari ke Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS – Kepala Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Stephen O'Brien terkejut dan mengutuk serangan terhadap pasar di Damaskus pinggiran Douma yang menewaskan sedikitnya 110 orang.

O’Brien mengutuk serangan terhadap warga sipil di Suriah, setelah lebih dari 100 tewas. Aktivis mengatakan serangan terjadi melalui udara di pinggiran wilayah yang dikuasai pemberontak dari Douma, dekat Damaskus.

"Saya ngeri dengan tidak menghormati kehidupan sipil dalam konflik ini," kata O'Brien, Senin (17/8).

O'Brien mengatakan dia sangat terkejut oleh laporan tentang serangan udara yang terjadi Ahad (16/8) di Douma dan kabarnya menewaskan sedikitnya 110 warga sipil. Ia menambahkan bahwa serangan harus berhenti.Aktivis oposisi Suriah menyebut serangan udara ini sebagai pembantaian.

Dalam satu klinik darurat di Douma, seluruh bagian lantai ditutupi dengan deretan mayat. Relawan bekerja untuk membungkus setiap korban dalam kain kafan putih. Media pemerintah menyebutkan O'Brien bertemu Menteri Luar Negeri Suriah Walid Muallem dan dia menyatakan kesediaan untuk bekerja sama dengan pemerintah untuk meringankan penderitaan kemanusiaan.

‘’Pada Senin pagi, angkatan udara Suriah dilaporkan meluncurkan tiga serangan udara lebih lanjut ke Douma,’’ kata wartawan Al Jazeera Zeina Khodr, melaporkan dari Lebanon.

Ia menambahkan, daerah lain dari pedesaan Damaskus seperti Ghouta juga dilaporkan menjadi sasaran. "[Pasukan pemerintah] mencoba untuk mengirim pesan kepada warga sipil bahwa mereka akan dihukum atas tindakan pemberontak," kata Zeina.

Namun, tidak ada laporan tentang korban dalam serangan terbaru. Rezim Suriah telah berusaha untuk masuk kembali terhadap wilayah yang dikuasai pemberontak, untuk melindungi ibukota Damaskus.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement