REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDIP menyesalkan pemberitaan di sejumlah media dalam mengutip pernyataan Megawati Soekarnoputri. Sekretaris PDIP Bambang Wuryanto menilai, pemberitaan yang menyebut Ketua Umum PDIP itu menginginkan KPK dibubarkan telah dipelintir atau tidak sesuai dengan yang sebenarnya.
"Ini benar-benar dipelintir, ini pelintiran yang sangat luar biasa. Wajar jika kami menunjukkan kemarahan," kata Bambang dalam keterangannya, Rabu (18/8) dini hari.
Bambang mengatakan, presiden kelima RI itu sama sekali tak menginginkan KPK untuk dibubarkan seperti yang tulis di sejumlah pemberitaan. Untuk itu, kata dia, PDIP akan mempertimbangkan langkah yang akan ditempuh terkait hal tersebut.
"Ibu Megawati sudah dijelekkan namanya dengan munculnya berita itu, masak kami berdiam diri saja," ujar dia.
Akibat pemberitaan ini, lanjut Bambang, muncul reaksi negatif dari publik. Hal ini tentu merugikan Ketua Umum PDIP tersebut. Partai berlambang banteng moncong putih pun akan menggelar rapat internal fraksi pada Rabu (19/8) untuk menyikapinya.
"Sikap apa yang akan diputuskan sepenuhnya akan dibicarakan di rapat nanti,” katanya.
Seperti diketahui, Megawati menjadi pembicara dalam Seminar Konstitusi 'Mengkaji Wewenang MPR dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia' yang digelar MPR, Selasa (18/8). Dia mengatakan, keberadaan KPK hanya bersifat sementara atau ad hoc. Lembaga antikorupsi ini akan dibubarkan, dengan catatan jika korupsi sudah tidak ada lagi di Indonesia.