REPUBLIKA.CO.ID, KAMPUNG PULO -- Petugas kepolisian masih berjaga di sekitar area penggusuran Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur. Situasi di area depan lokasi penggusuran tampak ramai. Lampu di sana pun telah terlihat menyala sejak malam.
"Sampai beres, untuk malam ini situasi aman dan terkendali," ujar Kapolres Jakarta Timur, Umar Faruq, Kamis (20/8).
Umar menjelaskan posisinya di tempat penggusuran hanyalah sebagai pengaman. Karena yang menentukan kebijakan terkait pembongkaran adalah pemerintah daerah (Pemda) Jakarta Timur dan pemerintah kota (Pemkot) DKI Jakarta.
Proyek pembersihan ini, sudah direncanakan sejak lama. Proyeknya sendiri sudah dari era SBY ketika menjabat menjadi presiden. Kampung Pulo, telah lama menjadi sorotan lantaran lokasi ini, sering terjadi banjir.
Hanya saja saat perlaksanaan pembongkaran baru mulai dilakukan sejak zaman Presiden Jokowi dan Basuki Cahya Purnama alias Ahok menjadi DKI Jakarta. Normalisasi kali Ciliwung sendiri bertujuan untuk mengurangi banjir.
Kemudian Umar juga mengatakan, pihaknya berharap besok suasana akan kondusif keamanannya. Namun dia mengatakan akan ada penambahan personil menjadi 3.000 orang. Rencananya pengaman akan dilakukan selama tujuh hari kedepan.
"Jika nanti penambahan personil dirasakan kurang, akan ditambah lagi," ungkapnya.
Sedangkan sampai saat ini terdapat 27 orang yang telah ditahan paska kerusuhan.