REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perombakan kabinet yang dilakukan Presiden Joko Widodo belum genap berusia satu bulan. Kini, muncul isu adanya perombakan Kabinet Kerja jilid II yang akan dilakukan mantan gubernur DKI Jakarta itu dalam waktu yang tidak lama.
"Kalau ada yang tanya kenapa menteri ini tidak diganti, yang itu tidak diganti, saya katakan sabar, setahu saya akan ada (reshuffle) jilid II," kata politikus Nasdem Akbar Faisal dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (22/8).
Menurutnya, Jokowi sadar bahwa penggantian beberapa anggota Kabinet Kerja beberapa waktu lalu belum cukup untuk memperbaiki kinerja pemerintah secara maksimal. Ada beberapa pos kementerian yang dinilainya tidak maksimal dalam menjalankan tugasnya.
Dia tak mengatakan kapan perombakan jilid II ini akan dilakukan. Namun dia memprediksi, sebelum berganti tahun, orang nomor satu di Indonesia itu sudah mengambil keputusan.
Jika sebelumnya Jokowi lebih banyak mengganti menteri koordinator di reshuffle jilid I, lanjut Akbar, reshuffle kedua akan mengarah pada kementerian urusan teknis yang dijadikan target. "Menteri-menteri teknis yang tidak bisa menerjemahkan nawacita," katanya.
Akbar pun mendukung adanya perombakan jilid II. Dia menilai, ada beberapa menteri yang memang tidak bisa menjalankan tugasnya secara baik, bahkan tidak sejalan dengan visi dan misi presiden.
"Saya harus akui ada kementerian yang memang menggemaskan," ujar mantan politikus Partai Hanura ini.