Ahad 23 Aug 2015 01:38 WIB

Tim DVI Kantongi 40 Sampel Darah Pembanding Korban Trigana

Petugas SAR gabungan membawa peti jenazah korban kecelakaan pesawat Trigana Air di Kompleks Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis (20/8).
Foto: Antara/Andika Wahyu
Petugas SAR gabungan membawa peti jenazah korban kecelakaan pesawat Trigana Air di Kompleks Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis (20/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Papua saat ini baru mengantongi 40 sampel darah pembanding dari keluarga dekat korban jatuh pesawat Trigana. Darah tersebut nantinya digunakan untuk melakukan identifikasi korban dengan uji DNA.

Kabid Dokkes Polda Papua, Kombes dr Ramond mengatakan sampel darah itu nantinya sebagai pembanding dengan sampel darah korban yang juga sudah diambil.

Sebanyak 40 sampel darah pembanding itu diambil dari keluarga korban yang ada di Jayapura, Oksibil, Cilacap hingga ke Sumatera Barat.

Namun, kata Kombes Ramond lagi, masih ada beberapa keluarga korban yang belum diambil sampel darahnya karena dari 40 sampel darah beberapa di antaranya termasuk dalam sampel darah korban yang sudah teridentifikasi.

"Kami sudah meminta bantuan ke RSUD Oksibil dan Polres Pegunungan Bintang untuk mengambil sampel darah dari keluarga korban yang ada di Oksibil," kata Kabid Dokkes Polda Papua, Sabtu (22/8).

Dia menyatakan, selain di Oksibil masih ada beberapa keluarga korban yang akan diminta sampelnya sebagai pembanding, mengingat saat ini masih banyak yang belum teridentifikasi.

Sebanyak 54 korban pesawat Trigana yang jatuh di Oksob, baru 12 korban yang teridentifikasi dan saat ini sudah diserahkan ke pihak keluarga.

Pemeriksaan atau identifikasi dengan uji DNA menggunakan sampel darah itu dilakukan di Jakarta, karena peralatan di Jayapura tidak memadai, kata Kombes dr Ramond pula.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement