REPUBLIKA.CO.ID, NEPAL -- Nepal telah membuka kembali pendakian Gunung Everest untuk pertama kalinya sejak longsoran salju akibat gempa bumi pada April lalu. Pada saat itu, Everest menewaskan 19 pendaki dan mengakhiri pendakian populer pada musim semi.
Pendaki asal Jepang Nobukazu Kuriki akan menjadi yang pertama untuk mencoba untuk skala puncak tertinggi di dunia sejak gempa. Menteri Pariwisata Nepal, Kripasur Sherpa, memberi ijin pendakian Kuriki untuk melakukan sebuah upacara di Kathmandu, Ahad (22/8).
Kuriki berencana untuk berangkat ke gunung pada Selasa (24/8) mengunakan helikopter. Diperkirakan ia mencapai puncak pada pertengahan September. Musim gugur dianggap sebagai waktu yang sulit untuk mencoba Everest dan umumnya dihindari oleh pendaki.
"Tujuan utama saya naik adalah untuk menyebarkan pesan bahwa Nepal adalah aman untuk pendaki dan trekker bahkan setelah gempa," kata Kuriki yang juga seorang wartawan.
Ini akan menjadi upaya kelima Kuriki melakukan pendakian di Everest. Empat kali sebelumnya doa mencapai puncak 8.850 meter dan tidak berhasil mencapai ketinggian (29.035 kaki). Dalam upaya terakhirnya, pada 2012, ia kehilangan sembilan jari akibat terkena radang dingin.
Sejak gempa pada bulan April yang menewaskan hampir 9.000 orang, Nepal telah putus asa untuk membawa kembali puluhan ribu wisatawan yang menikmati trekking di jalur gunung negara dan mendaki puncak Himalaya.