REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL--Presiden Korea Selatan Park Geun-hye, Senin (22/8), meminta dengan tegas permintaan maaf dari Korea Utara menyusul insiden ranjau darat yang melukai dua tentara mereka awal bulan ini.
Park mengatakan, siaran propaganda anti-Korea Utara akan terus berlangsung sampai Pyongyang mau bertanggungjawab.
"Kita butuh permintaan maaf dan langkah nyata untuk mencegah kejadian seperti ini dapat terulang kembali," ujar Park dalam pertemuan dengan petinggi pemerintah.
Korea Utara membantah menanam ranjau darat di Zona Demilitarisasi seperti dituduhkan Korea Selatan.
Hubungan kedua Korea kembali memanas dalam satu pekan terakhir. Bukan sekedar persoalan ranjau, melainkan aksi saling tembak pada Kamis pekan lalu.
Meski tidak ada korban atau kerusakan berarti, namun insiden tersebut membuat ketegangan meruncing. Korut mengancam akan menyerang Korsel, jika Seoul tak mau menghentikan aksi propaganda mereka.
Seoul tak menggubris keinginan Pyongyang. kedua negara kini masih terlibat pembicaraan untuk mencairkan ketegangan.