Jumat 31 May 2024 09:17 WIB

Korut Larang Warganya Namai Anak Mereka dengan Arti Unifikasi

Korut sedang meningkatkan upaya untuk menghapus petunjuk unifikasi.

Red: Friska Yolandha
 A photo released by the official North Korean Central News Agency (KCNA) on 09 February 2024 shows North Korean leader Kim Jong Un and his daughter Kim Ju Ae attending a banquet celebrating the 76th anniversary of the founding of the Korean People
Foto: EPA-EFE/KCNA
A photo released by the official North Korean Central News Agency (KCNA) on 09 February 2024 shows North Korean leader Kim Jong Un and his daughter Kim Ju Ae attending a banquet celebrating the 76th anniversary of the founding of the Korean People

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara memerintahkan warganya untuk tidak menggunakan kata yang berarti unifikasi atau "Korea bersatu" untuk menamai anak-anak mereka. Pasalnya, rezim yang represif sedang meningkatkan upaya untuk menghapus petunjuk unifikasi.

Menurut Kementerian Unifikasi Korea Selatan, Kamis (30/5/2024), Korut baru-baru ini melarang orang menamai anak-anak dengan kata Tongil, Hana, dan Hankook, yang masing-masing dalam Bahasa Korea berarti penyatuan, satu, dan Republik Korea.

Baca Juga

Langkah ini merupakan bagian dari upaya Korut untuk menghapus petunjuk unifikasi setelah pemimpinnya, Kim Jong Un, mendefinisikan hubungan antar-Korea sebagai hubungan antara dua negara yang saling bermusuhan pada pertemuan partai akhir tahun.

Kim mengatakan dia melihat tidak ada gunanya mengupayakan penyatuan dengan Korsel dan memerintahkan para pejabat untuk membubarkan lembaga-lembaga negara yang bertanggung jawab atas urusan antar-Korea.