Tak Ingin Kasus Parma Terulang, Ini yang Dilakukan FIGC

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN—Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) mengatakan tidak akan ada pengulangan kasus musim lalu yang melibatkan klub Italia Parma. Sebelumnya Parma ditalangi oleh organisasi untuk menghindari otomatis kehilangan posisi di Serie A karena masalah finansial.

“Aturan baru sedang diperkenalkan untuk memastikan tidak bisa terjadi lagi dengan klub lain di masa depan,” ujar Presiden FIGC, Carlo Tavecchio, dilansir dari Reuters, Selasa (25/8).

Menurutnya tahun ini, pihak FIGC telah memperkenalkan aturan yang akan berlaku di masa depan dan tahun 2016 akan menjadi tahun perhitungan. “Klub harus menyiapkan laporan finansial yang layak. Dalam empat tahun kita akan memiliki review belanja yang tepat dan anggaran yang berimbang,” ujarnya.

Tak hanya itu Tavecchio mengatakan akan ada langkah-langkah baru termasuk tes fit and proper untuk orang-orang direksi klub. Organisasi sepak bola Italia, presiden FIGC menyatakan, akan melalui periode restrukturisasi besar.

Sisi lain, Serie A pernah diangap sebagai liga terkuat di Eropa. Namun, goyah selama beberapa musim terakhir sebagai klub yang berjuang untuk mencocokkan keunagan mereka dengan Liga Inggris, Liga Spanyol, dan Bundesliga Jerman.

“Kami akan datang dan menghapus kesenjangan dengan liga-liga Eropa lainnya dalam beberapa tahun. Kami juga akan kesana dengan konsistensi, komitmen, dan langkah-langkah yang diharapkan di Eropa,” ujarnya. Selain itu, investor asing juga telah pindah ke beberapa klub termasuk AC Milan, Inter Milan, AS Roma, dan Bologna.

Terkait Parma, dinyatakan bangkrut dan akan bermain di liga amatir. Mereka selsesai di bawah Serie A setelah membayar tagihan termasuk gaji pemain di semua musim. Pada satu titik, FIGC menyiapkan dana darurat sehingga Parma bisa memenuhi perlengkapan mereka setelah dua pertandingan klub ditunda karena tidak bisa membayar staf keamanan.