REPUBLIKA.CO.ID, LEVERKUSEN -- "Vamos!!!" Demikian teriakan Hakan Çalhanoğlu selepas membobol gawang Lazio pada leg kedua fase play off Liga Champions 2015/2016 antara Bayer Leverkusen kontra Lazio di Bay Arena, tengah pekan ini. Sebuah gol yang bermakna masif bagi Leverkusen.
Maklum, pada pertemuan perdana di Olimpico, seminggu sebelumnya, Leverkusen harus takluk satu gol tanpa balas. Tidak dapat dimungkiri, situasi sulit pun membayangi seluruh komponen klub jelang pertemuan kedua. Maka tak heran apabila gol perdana via Çalhanoğlu jadi pemicu semangat segenap elemen tim.
Setelah itu, gol demi gol pemasti langkah tim asuhan Roger Schmidt ke fase penyisihan grup Liga Champions pun hadir. Admir Mehmedi, mencetak gol kedua pada menit ke-48. Kemudian tatkala laga akan berakhir, Karim Bellarabi menambah gol ketika waktu normal tersisa dua menit.
Leverkusen pun akhirnya melengkapi empat tim asal Jerman yang akan berlaga di kompetisi tertinggi antarklub di Benua Biru tersebut. Sebelumnya telah ada Bayern Muenchen, Wolfsburg serta Borussia Moenchengladbach. Lalu apa yang menarik dari pertandingan Leverkusen vs Lazio?
Yap, ketiga pemain yang mencetak gol merupakan pemeluk Agama Islam. Muslim. Sebagai sesama Muslim, tentu menjadi sebuah kebanggaan tentu melihat kiprah apik mereka sampai sejauh ini.
Yang unik, ketiganya memiliki kewarganegaraan berbeda. Çalhanoğlu, walau lahir di Jerman, lebih memilih untuk membela negara leluhurnya, Turki. Sementara Mehmedi, keturunan Albania, memperkuat tim nasional Swiss.