Sabtu 29 Aug 2015 15:05 WIB

Ulama Kenya Serukan Perlawanan pada Paham Radikal

Rep: c 25/ Red: Indah Wulandari
Muslim Kenya
Foto: afp
Muslim Kenya

REPUBLIKA.CO.ID,NAIROBI -- Para pemimpin Muslim Kenya mangadakan konvoi perdamaian untuk memerangi paham radikal di kalangan pemuda Muslim di negara Afrika Timur.

"Islam berarti perdamaian dan setiap orang yang menodai itu, tidak menjunjung nilai-nilai yang benar dan ajaran agama," kata Ketua Ulama Muslim Nairobi Ibrahim Abdullahi, seperti dilansir onislam.net, Sabtu (29/8).

Abdullah mengatakan, kalau inisiatif perdamaian, yang diluncurkan pada Kamis (28/8) kemarin bertujuan untuk menjangkau kaum muda di 47 kabupaten di Nairobi dan Mombasa.

Pemimpin Muslim menekankan jika kelompok-kelompok ekstremis menanamkan stereotipe dan stigma di tengah komunitas Muslim.

 

Sementara itu, ia meminta pemerintah ikut bertindak atas hilangnya pemuda Muslim dan perekrutan oleh kelompok-kelompok teror.

 

"Keluarga mereka telah mengira kalau ada agen keamanan yang memiliki campur tangan dalam hilangnya anak mereka, dan oleh karena itu, kami meminta pemerintah untuk keluar dan melihat ke dalam masalah ini," kata Abdullahi.

 

Muslim di Kenya mencapai 20 sampai 30 persen dari populasi total warga yang mencapai 43 juta orang. Islam sendiri tiba di Afrika Timur lebih dari 1.000 tahun yang lalu berkat pedagang Muslim dari Oman.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement