REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai bentrok yang terjadi antara dua aparat keamanan TNI dan Polri disebabkan oleh kesalahpahaman dan rasa emosi. Ia pun membantah bentrok disebabkan lantaran adanya kesenjangan sosial.
"Ya mau sejahtera apapun kalau saling terus emosi, ya berapa pun gaji akan kelahi juga. Memangnya di Amerika tidak ada perkelahian walaupun gajinya tinggi. Jadi bukan soal gaji saja. Bukan soal kesejahteraan saja tapi soal emosi," kata Kalla di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (31/8).
Lebih lanjut, ia pun menyerahkan kepada masing-masing pimpinan untuk menyelidiki kasus tersebut. "Masing-masing komandan menyelidiknya ada apa. Tapi saya kira hari ini udah agak damai lah," tambah dia.
JK mengatakan bentrok antar dua aparat penegak hukum ini sering terjadi di berbagai daerah. Namun, ia menilai bentrok lebih banyak disebabkan oleh kesalahpahaman.