REPUBLIKA.CO.ID, LHOKSEUMAWE -- Sebanyak tujuh desa terendam banjir akibat luapan Sungai Pirak di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, Selasa.
Desa yang dilanda banjir adalah Pante Pirak, Munje Pirak, Siren, Tanjong Aji Husein, Meunasah Hagu, Lawang, dan Alue Thoe.
Salah seorang warga Desa Pante Pirak, Kecamatan Matang Kuli, Aceh Utara, Muhammad Isa mengatakan, banjir tersebut mulai menggenangi desanya sejak pukul 08.00 WIB.
"Banjir ini sudah sejak tadi pagi, namun belum surut sampai sekarang. Ketinggian air mencapai satu hingga 1,5 meter, kami khawatir apabila hujan terus banjir ini bisa bertambah parah," ujar Muhammad Isa.
Muhammad Isa menambahkan, banjir tersebut sempat menghentikan aktivitas warga, namun menjelang siang warga mulai beraktivitas dengan normal, meskipun rumahnya terendam banjir.
"Tadi siang warga mulai menyelamatkan barang-barang berharga ke tempat yang lebih aman, agar tidak rusak akibat banjir," tutur Muhammad Isa.
Menurut dia, banjir sudah menjadi langganan di desanya, terutama setiap turun hujan.
Hal senada diungkapkan Muksalmina, warga Desa Lawang, Kecamatan Matang Kuli, Aceh Utara. Puluhan hektare sawah warga mulai terendam banjir.
"Sejak tadi pagi tidak ada warga yang turun ke sawah, karena semuanya terendam banjir. Kita berharap semoga air cepat surut dan warga dapat beraktivitas kembali," kata dia.
Muksalmina berharap Pemerintah Kabupaten Aceh Utara mencarikan solusi agar masalah banjir tersebut dapat segera diatasi, karena setiap tahun Kecamatan Matang Kuli selalu dilanda banjir.