REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Komunikasi dari Universitas Budi Luhur, Umaimah Wahid, mengatakan kisruh yang terjadi antara Kementrian Pemuda dan Olahraga dengan PSSI harus segera diselesaikan. Salah satu strategi yang dapat menyelesaikannya ialah dengan mengunakan 'win-win solution'.
"Strategi win-win solution dapat digunakan, konflik antara Kemenpora dan PSSI harus selesai. Sepak bola kan orientasinya bukan personal, tapi orientasinya lebih kepada masyarakat dan juga negara," kata Umaimah, Senin (31/8).
Ia melanjutkan kedua kubu harus saling membuka diri untuk melakukan komunikasi dan menghilangkan ego dari masing-masing kelompok. Harus ada pembicaraan lebih lanjut terkait sepak bola nasional agar masalahnya tidak semakin berlarut.
Umaimah mengungkapkan untuk menyelesaikan kisruh yang terjadi memang ada dua cara, apabila dengan strategi win-win solution tidak dapat diselesaikan, maka harus ada pihak yang menjembatani pertemuan Kemenpora dengan PSSI.
"Salah satu yang dapat melakukannya adalah Presiden, sebagai representatif tertinggi. Kalau memang presiden berinisiatif saya rasa sih bisa saja menyelesaikan konflik," kata Umaimah.
Sebelumnya pada Ahad (30/8) lalu, dalam pembukaan turnamen Piala Presiden terdapat pertemuan antara Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti dengan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi. Keduanya dapat saling bertatap muka setelah sebelumnya tidak ada wadah yang dapat mempertemukan keduanya menjadi satu selama kisruh terjadi.
Pertemuan keduanya ternyata tak sampai disitu, akan ada pembicaraan lebih lanjut antara PSSI dengan Kemenpora. Berdasarkan laman resmi PSSI, usai pembukaan turnamen Piala Presiden, Menpora mengajak La Nyalla untuk bertemu bersama untuk membicarakan mengenai sepak bola Indonesia. Ketum PSSI pun menyanggupi permintaan Menpora untuk bertatap muka hanya berdua saja tanpa pendamping.