Rabu 02 Sep 2015 18:48 WIB

F-PDIP Tolak Pencopotan Budi Waseso

Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso memberikan pernyataan kepada awak media di Gedung Bareskrim, Jakarta, Rabu (2/9).   (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso memberikan pernyataan kepada awak media di Gedung Bareskrim, Jakarta, Rabu (2/9). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fraksi PDIP di DPR RI menolak pencopotan Komjenpol Budi Waseso dari jabatannya sebagai Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri. Fraksi PDIP menolak dengan alasan yang bersangkutan telah menunjukkan kinerja yang baik dalam pemberantasan tindak pidana korupsi.

"Kami menolak pencopotan Budi Waseso. Fraksi PDIP menganggap Komjen Budi Waseso telah menunjukkan kinerja yang baik, lugas, tegas dalam melakukan penegakan hukum dalam hal pemberantasan korupsi," kata anggota Fraksi PDIP Masinton Pasaribu di Gedung Nusantara I, Jakarta, Rabu (2/9).

Hal itu dikatakan Masinton bersama anggota Fraksi PDI-P Dwi Ria Latifa dalam jumpa pers yang digelar di ruang fraksi PDI Perjuangan, Gedung Nusantara I. Masinton menegaskan pihaknya menolak intervensi kekuasaan dan kekuatan apapun terkait dengan penegak yang mengungkap skandal korupsi di berbagai instansi serta BUMN.

Dia melihat saat ini sejumlah kasus yang disidik Mabes Polri seperti TPPI, penimbunan daging Sapi, Pelindo serta Pertamina Foundation harus terus dilakukan dalam upaya penegakan hukum. "Dalam hal ini tidak boleh ada intervensi kekuasaan atau kekuatan," ujarnya.

Menurutnya, apabila pencopotan itu benar terjadi, maka hal tersebut menjadi preseden buruk, khususnya bagi pemberantasan korupsi di Indonesia. Dia menilai Budi Waseso telah bekerja mendukung pemerintahan yang bersih serta mewujudkan tata kelola perusahaan negara yang bersih.

"Kami minta komisi III memanggil Kapolri untuk menjelaskan proses pencopotan kalau ada," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement