Jumat 04 Sep 2015 21:43 WIB

Naskah Kuno Masjid Agung Solo Diperbaiki

Naskah klasik Nusantara (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Naskah klasik Nusantara (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kondisi memprihatinkan yang menimpa koleksi naskah-naskah kuno yang ada di Masjid Agung Solo, membuat sejumlah pihak tergerak untuk ikut menyelamatkan. Kali ini, giliran Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) yang datang ke lokasi, untuk melihat sekaligus ikut membantu perbaikan.

Seperti yang diungkapkan Takmir Masjid Agung Surakarta KRT Tafsir Anom Muh Muhtarom kepada NU Online, Rabu (2/9). Menurut Muhtarom tim konservasi dari PNRI ini mengadakan konservasi koleksi buku Masjid Agung selama 5 hari.

“Kedatangan mereka kami manfaatkan untuk melakukan perbaikan, antara lain dengan pemberian antirayap dan kami juga meminta dukungan kepada mereka agar ikut membantu penanganan koleksi kuno hingga tuntas,” kata Muhtarom.

Sebagai catatan, saat ini koleksi di Perpustakaan Masjid Agung Solo sebanyak 3.000 buku. Dari jumlah itu baru sekitar separuhnya yang berhasil diinventarisasi.

Sementara itu, Kepala Sub Bidang Produksi PNRI Pristiawati menjelaskan kedatangan pihaknya ke perpustakaan Masjid Agung itu merupakan instruksi langsung dari Kepala PNRI Sri Sularsih.

“Kepala PNRI melihat sendiri kerusakan buku di perpustakaan ketika sholat Idul Fitri di Masjid Agung. Karena merasa perihatin ia menerjunkan tim untuk membantu memperbaiki buku yang rusak,” tutur Pristiawati.

Selanjutnya, kata Pristiawati, perbaikan dilakukan dimulai dengan mengumpulkan buku yang rusak, dan memisahkannya sesuai dengan tingkat kerusakannya. “Perbaikan dilakukan dengan cara digitalisasi kemudian merangkai kembali buku yang telah rusak. Kami juga menjahit dan mengelem ulang buku yang rusak dengan lem yang khusus,” ujarnya.

Ditambahkan Pristiawati, untuk membantu perbaikan koleksi di Masjid Agung Solo ini, PNRI mengerahkan tim sebanyak 10 orang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement