Ahad 06 Sep 2015 19:19 WIB

Pengamat: Kedatangan Setya Bisa Dianggap Dukungan Indonesia untuk Trump

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua DPR Setya Novanto
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ketua DPR Setya Novanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Hubungan Internasional (HI) UGM Dafri Agus Salim mengatakan, seharusnya Ketua DPR RI maupun anggota DPR lainnya tak menghadiri kampanye calon presiden manapun, termasuk Amerika Serikat.

"Ada kekhawatiran hadirnya Ketua DPR RI Setya Novanto dalam kampanye Donald Trump membuat publik Amerika mengira parlemen Indonesia mendukung Donald Trump. Kalau besok dia menang mungkin tak masalah, bagaimana kalau ternyata kalah," katanya, Ahad, (6/9).

Kalau di Malaysia ada pemilu, ujar Dafri, DPR RI juga tak boleh menghadiri kampanye salah satu kandidat. "Kita tak boleh mendekati salah satu calon kandidat, tidak etis secara diplomasi," jelasnya.

DPR itu, terang dia, kehadirannya menyangkut antar bangsa bukan antar individual. Ke depannya ini harus menjadi pelajaran penting. "Hal semacam ini tak boleh terulang lagi ke depannya. Jangan sampai netralitas Indonesia dipertanyakan," ujar Dafri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement