Selasa 08 Sep 2015 10:35 WIB
Polemik DPR temui Trump

PAN Dorong MKD Usut Setya dan Fadli

Rep: C14/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Ketua DPR Fadli Zon selfie bersama pendukung capres AS Donald Trump.
Foto: Reuters
Wakil Ketua DPR Fadli Zon selfie bersama pendukung capres AS Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kunjungan pimpinan DPR RI dan rombongan ke ajang mirip kampanye kandidat capres AS Donald Trump menuai gejolak di parlemen Tanah Air.

Kemarin, tujuh anggota dewan dari fraksi-fraksi bagian Koalisi Indonesia Hebat (KIH) melaporkan Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon ke Majelis Kehormatan Dewan (MKD).

Namun, Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) tidak mengirimkan satu pun anggotanya untuk ikut melaporkan ke MKD. Padahal, PAN sudah menyatakan diri bergabung dengan koalisi pemerintah.

Sekretaris Fraksi PAN Yandri Susanto menilai, tidak ikutnya PAN sebagai pelapor tidak urgen. Sebab, kata dia, MKD tetap saja harus mengusut dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan pimpinan DPR RI saat kunjungan kerja ke luar negeri.

"Kalaupun hanya satu orang yang melapor, tetap harus diproses. PAN mendorong MKD untuk betul-betul serius memproses laporan itu," ujar Yandri Susanto dalam pesan singkatnya, Selasa (8/9).

Terpisah, Sekjen PAN Eddy Soeparno mengatakan, partainya akan tetap kritis meskipun tidak ikut-ikutan cara yang ditempuh sejumlah fraksi koalisi pemerintah. Hal itu pun tak berarti PAN masih mendukung Koalisi Merah Putih (KMP). Eddy beralasan, PAN masih harus mendengar penjelasan langsung dari Setya Novanto dan Fadli Zon setibanya mereka di Tanah Air.

"Kita tunggu dulu kedatangan bapak-bapak anggota dewan dari Amerika dan mendengarkan penjelasannya, sebelum (PAN) mengambil langkah berikutnya," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement