REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pusam Mania Borneo FC menghadapi PSM pada laga penutup Grup D Piala Presiden di Stadion Mattoangin, Makasar, Selasa (8/9). Laga tersebut sebenarnya tidak terlalu berpengaruh bagi kedua kesebelasan karena sudah lolos ke putaran berikutnya.
Namun, keduanya tetap bermain ngotot demi menjaga gengsi dan memastikan siapa yang ke luar sebagai juara grup. Sejak wasit meniupkan peluit tanda dimulainya laga, kedua kesebelasan langsung memperagakan permainan terbuka sehingga laga berjalan sangat menarik.
Pusamania yang mengandalkan kecepatan Boaz Salosa dan jajang Mulyana mampu merepotkan barisan pertahanan PSM. Namun, kegemilangan Dimas Galih mampu menjaga gawang PSM dari kebobolan.
Begitu pun PSM Makassar yang dimotori Ferdinand Sinaga mampu melahirkan beberapa peluang yang cukup membahayakan gawang Juni Irawan. Akan tetapi, ketangguhan benteng pertahanan Pusamania yang dikomandoi Djayusman dan Rahmat Latif selalu mampu mematahkan serangan-serangan tersebut.
Peluang terbaik PSM lahir di menit ke-21 saat Aditya Putra Dewa mampu melesakkan tendangan voli yang sayangnya masih melenceng dari gawang yang dikawal Juni Irawan.
Sementara Borneo FC mampu mengancam gawang PSM saat Arphani yang melakukan tusukan dari sisi kiri melepaskan tendangan keras yang masih bisa dimentahkan Dimas Galih.
Meski kedua tim bermain dengan agresivitas tinggi dan menunjukan determinasi maksimal, keduanya harus rela mengakhiri babak pertama dengan skor kaca mata.