REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) berencana memanggil operator Turnamen Piala Presiden, Mahaka Sport and Entertainemnt. Pemanggilan tersebut berkaitan dengan evaluasi penyelenggaraan dan konfirmasi sejumlah isu yang sempat mengganggu pagelaran Piala Presiden.
Salah satunya terkait adanya logo PSSI di turnamen yang diikuti oleh 16 tim Liga Indonesia itu. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) BOPI, Heru Nugroho. Dia menilai pagelaran Piala Presiden kental ditunggangi oleh pihak-pihak tertentu sehingga aspek kenetralannya menjadi pudar.
Pria asal Malang ini mencontohkan masih adanya logo PSSI diseragam wasit-wasit Piala Presiden yang seharusnya tidak diperkenankan. "Ada beberapa wasit yang menghormati itu tapi ada pula wasit yang masih menggunakan logo PSSI karena loyal. Itu salah satu yang ingin kita konfirmasi," kata Heru.
Selain itu, Mahaka Sport and Entertainment dianggap juga mengacuhkan beberapa tindakan-tindakan suporter yang telah kelewat batas seperti aksi mengecilkan figur Menteri Pemuda dan Olahrga (Menpora) Imam Nahrawi.
Heru mengaku pihaknya siap memberikan sanksi kepada Mahaka apabila tidak mendapat jawaban yang memuaskan. Namun, sanksi tersebut tidak akan berupa pencabutan rekomendasi Piala Presiden yang kini tengah berlangsung dari Mahaka.
Tidak hanya itu BOPI juga mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada Mahaka Sport and Entertainment jika jawabanya yang diberikan operator itu tidak memuaskan. Hanya saja sanksi yang diberikannya bukan berupa pencabutan rekomendasi Turnamen Piala Presiden. "Tidak mungkin pencabutan rekomendasi Piala Presiden karena efeknya akan berat," kata Heru menegaskan.