REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski disebut sebagai tim pendatanga baru di jagat sepak bola Indonesia, tapi kiprah Bali United Pusam di Piala Presiden membuat decak kagum penikmat sepak bola nasional. Klub berjuluk Serdadu Tridatu mampu menampilkan performa menawan, dan mampu bersaing dengan klub besarnya lainnya.
Padahal materi pemain mereka mayoritas dihuni oleh pemain-pemain muda, yang masih minim jam terbang. Tidak tanggung-tanggung sebanyak enam pemain jebolan Tim Nasional Indonesia U-19.
Namun di tangan pelatih Indra Sjafri, tim asal Pulau Dewata menjelma menjadi satu tim yang harus diwaspadai oleh tim-tim elite peserta Turnamen Piala Presiden lainnya. Keganasan mereka sudah terbukti, saat mereka menggunduli tim sekelas Persija Jakarta dengan skor telak 3-0 di laga pembuka Grup C Piala Presiden. Mereka juga lolos ke babak delapan besar dengan menyandang status juara grup.
Di babak delapan besar Bali United Pusam akan diuji oleh tim bertabur bintang, Arema Cronus. Putaran pertama, Bali United Pusam, akan bertandang ke Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (19/9) mendatang. Kemudian putaran kedua, giliran mereka yang menjamu anak asuh Joko Susilo di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar pada Ahad (27/9) petang WITA.
Terkait lawannya itu, Indra Sjafri mengaku telah memiliki catatan permainan, dan juga analisis pertandingan Arema. Pria asal Payakumbuh, Sumatra Barat itu optimis anbak asuhnya dapat menaklukkan Singo Edan dan lolos ke semi final Piala Presiden. Meski lawannya dihuni oleh pemain bintang dan pemain-pemain senior tak membuat penggawa muda Bali United Pusam canggung.
"Kami tak memiliki resep khusus, lagi pula yang dilawan manusia juga bukan makhluk lain. Jadi tidak perlu gugup dan takut lawan siapa saja," tegas Indra Sjafri saat dihubungi melalui seluler, Senin (14/9).