Rabu 16 Sep 2015 13:28 WIB

AS Sebut Assad tak Berperan Lawan ISIS

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Foto: Reuters/Syria TV
Presiden Suriah Bashar al-Assad.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS), Selasa (15/9) mengatakan Presiden Suriah Bashar al-Assad tidak memiliki peran dalam operasi koalisi melawan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Rusia juga diminta mundur untuk memungkinkan penyelesaian politik.

Pernyataan itu dikeluarkan Menteri Luar Negeri AS John Kerry yang menanggapi pernyataan menteri luar negeri Rusia Sergei Lavrov bahwa Rusia berjanji mempertahankan dukungan militer bagi Assad.

"Dukungan Rusia untuk Presiden Assad berisiko memperburuk dan memperpanjang konflik. Kemudian merusak tujuan kita bersama memerangi ekstremisme’’ kata Kementerian Luar Negeri AS seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Rabu (16/9).

Kerry menegaskan kembali komitmen AS memerangi ISIS dengan koalisi lebih dari 60 negara dan menekankan pihaknya menyambut peran Rusia yang konstruktif dalam upaya melawan ISIS.

"Menteri (Kerry) menekankan tidak ada solusi militer untuk konflik di Suriah, kecuali transisi politik Assad," ujar kantor tersebut.

AS berharap  Rusia membantu meyakinkan Assad untuk mundur dan mengizinkan rezim transisi bernegosiasi mengakhiri perang sipil Suriah. AS dan sekutunya membombardir posisi ISIS di dalam wilayah Suriah, dan mendukung pasukan pemberontak moderat di sana.

Tapi Rusia melihat tentara Assad sebagai benteng melawan ekstremis, termasuk ISIS. Kemudian Rusia terus mengirim peralatan militer ke pemerintah Assad untuk mempertahankan posisinya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement