REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Kopaja, Nanang Basuki mengakui banyak armada bus yang kondisinya tidak layak beroperasi. Namun bus-bus itu terpaksa dioperasikan dengan alasan demi memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat.
"Memang banyak yang kurang layak. Dari 1.000 yang beroperasi, 40 persennya kurang layak," kata Nanang saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (17/9).
Ia menjelaskan, Kopaja memiliki 1.400 armada hingga saat ini. Sekitar 1.000 unit masih beroperasi di jalan-jalan Jakarta sesuai trayek. Sementara sisanya dalam proses peremajaan serta persiapan terintegrasi Transjakarta. Jadi sekitar 400-an bus memang dalam kondisi tidak layak. Misalnya usia bus sudah tua dan beberapa bagian rusak atau tidak layak fungsi.
Dengan demikian ia mengakui kondisi yang tidak layak tersebut menjadi salah satu penyebab kecelakaan yang melibatkan Kopaja sering terjadi. Walaupun tentu tidak lepas dari peran sopir sebagai pengemudi.
Nanang menyebut pihaknya siap jika ada sanksi yang ditetapkan atas kecelakaan yang sehari sebelumnya terjadi. Kini, ia masih menunggu proses penyelidikan yang dilakukan kepolisian. Menyikapi kejadian tersebut, ia juga mengatakan akan mempercepat program peremajaan unit. Guna mengantisipasi kecelakaan akibat kondisi tak layak bus.
"Kita akan segera percepat peremajaan bus, perbaikan bagian-bagian yang rusak," ujarnya.
Sebelumnya, kembali dilaporkan kecelakaan antara bus Kopaja dan mobil dan motor di Warung Buncit, Jakarta Selatan. Diketahui sopir bus mengemudi dengan kencang. Akibat insiden ini, dua orang tewas. Dua orang ini merupakan pengendara motor, Gunawan (41) dan Lestari (36).