Kamis 17 Sep 2015 18:02 WIB
Ahmed Mohamed ditangkap

Ini Cerita Penangkapan Ahmed, dari Interogasi Sampai Diborgol

 Foto Ahmed Mohamad dengan tangan diborgol di kantor polisi, Irving, Texas, Rabu (16/9).   (Eyman Mohamed via AP)
Foto Ahmed Mohamad dengan tangan diborgol di kantor polisi, Irving, Texas, Rabu (16/9). (Eyman Mohamed via AP)

REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS -- Nama Ahmed Mohamed dengan cepat terkenal di ranah internasional. Aksi penahanannya oleh polisi Texas lantaran membawa jam digital mirip bom membawa simpati dari banyak kalangan, dari mulai bos Facebook sampai Presiden AS Barack Obama.

"Saya merupakan orang yang membuat jam dan mendapat masalah karenanya," ujar Ahmed (14 tahun), sambil tersenyum saat memberikan keterangan pers di luar rumahnya, kemarin.

Seperti dilaporkan Washington Post, Ahmed tidak asing lagi dengan barang-barang elektronik. Bocah yang duduk di SMA kelas IX itu memiliki bakat mengutak-atik. Ia membuat radionya sendiri serta bluetooth untuk pengeras suara yang diberikannya kepada seorang teman.

Merasa punya bakat ia pun ingin menunjukkan gurunya di SMA MacArthur. Ahmed kemudian merakit jam digital buatan sendiri. Ia mengambil papan sirkut, power supply atau pasokan daya dan menghubungkannya ke layar digital. Ia pun dengan bangga menyerahkan hasil buatannya itu guru keesokan harinya.

Namun sang guru tampak waspada. "Saya harap kamu tidak menunjukkan ke guru lain," ujar Ahmed menirukan ucapan seorang guru seperti dikutip Dallas Morning News.

Namun saat pelajaran Bahasa Inggris, jam itu berbunyi, dan menarik perhatian guru. Sang guru meminta Ahmed maju ke depan. Ia memperlihatkan jam rakitannya. "Ini seperti bom," ujar guru itu seperti ditirukan Ahmed.

Guru itu kemudian menyimpan jam tersebut. Tak berselang lama, Ahmed ditarik dari kelasnya oleh kepala sekolah dan petugas kepolisian. Ia dibawa ke sebuah ruangan. Di sana sudah ada empat anggota kepolisian menunggu.  "Mereka menginterogasi saya dan menggeledah barang bawaan saya. Mereka juga mengambil tablet dan temuan saya," ujar bocah itu. "Jadi kamu mencoba membuat bom?" tanya seorang petugas. "Tidak saya hanya ingin buat jam," jawab Ahmed.

Seorang interogator mengatakan,"Ini seperti bom dalam film". Ahmed mengatakan, ia lalu dibawa ke kantor kepolisian. Ia sempat diborgol dan diminta sidik jarinya. Di sana, petugas berulang kali menyebut nama akhirnya.

Ia mengaku tidak bisa berbicara dengan orang tua sampai interogasi berakhir.  "Saya tidak berbuat salah, saya hanya menunjukan hasil karya saya, namun berujung pada penangkapan."

sumber : Washington Post
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement