REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir pada Sabtu (26/9), tegas menolak kritikan Iran terkait penanganan ibadah haji. Penolakan disampaikan setelah Teheran menuntut penyelidikan terkait insiden di Mina yang menewaskan 769 jamaah haji.
"Saya percaya Iran harus tahu lebih baik daripada membawa urusan politik dalam tragedi yang menimpa jamaah yang sedang melaksanakan ibadah suci ini," ujar Adel al-Jubeir, seperti dilansir Al-Arabiya.
"Dan kami akan mengungkapkan fakta-fakta saat mereka muncul. Dan kami tak akan menahan atau menyembunyikan sesuatu. Jika ada bukti kesalahan mereka akan bertanggung jawab," ujarnya.
Jubeir juga mengatakan, Saudi belajar dari peristiwa ini. Ia pun memastikan bahwa insiden seperti ini tak akan terulang lagi dan tak disalahgunakan untuk kepentingan politik. Korban tewas insiden Mina bertambah hingga 769 jiwa. Penyelidikan terkait kasus ini masih berlangsung.
Diketahui, Presiden Iran Hassan Rouhani menuntut penyelidikan atas tragedi yang terjadi pada Kamis (24/9) lalu. Jubeir bersama Menteri Luar Negeri Amerika Serikat memberikan pernyataan bersama. Menurutnya, Saudi telah memiliki sejarah panjang dalam memberikan pelayanan pada jamaah haji.