REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kader Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jatim secara serentak akan mengikuti Pemilihan Umum Internal (PUI) pada Ahad (5/10) pukul 08.00 sampai 12.00. Tempat pemungutan suara (TPS) disediakan di kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di PKS yang tersebar di 38 kabupaten/kota se-Jatim.
Kabid Humas PKS Jatim Shiddiq Baihaqi menjelaskan, PUI akan memilih para calon pengurus Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah (DPTW) dan pengurus DPD. "Untuk calon pengurus DPTW ada 27 orang calon, untuk dipilih sembilan orang. Sementara untuk DPD ada 15 calon, untuk dipilih lima orang," katanya dalam siaran pers kepada Republika.co.id, Jumat (2/10).
Menurut dia, hasil PUI nanti akan jadi pertimbangan penting untuk menentukan siapa kandidat terpilih. Hasil PUI tingkat DPTW akan dikirim ke DPP, sementara hasil PUI tingkat kabupaten/kota akan dibawa ke DPW. "Yang menarik, sejak nama-nama kandidat diresmikan, mereka dilarang keras berkampanye. Bahkan, tidak boleh menjadi narasumber di acara internal PKS. Ada sanksi tertentu untuk yang melanggar ketentuan ini," ujarnya.
Salah satu Steerring Commite acara Muswil dan PUI Ahmad Arqom mengatakan, di Jatim, beberapa nama lama muncul sebagai kandidat, seperti Waketum Ahmad Jabir, Sekum M Siroj, Bendum Yusuf Rohana, dan sekretaris Fraksi PKS Jatim Irwan Setiawan. Nama-nama lain berasal dari beberapa ketua DPD, seperti ketua DPD PKS Surabaya Ibnu Shobir dan Ketua DPD PKS Sidoarjo Aditya Nindyatman.
Dari 27 kandidat dipilih sembilan untuk mengisi pos ketua dan sekretaris DSW, ketua dan sekretaris MPW, dan ketua umum DPW, waketum, sekum, bendum, dan ketua bidang kaderisasi. Mereka semua dilarang keras berkampanye untuk terpilih. "Jabatan di PKS itu amanah. Bukan untuk dibanggakan. Jadi sangat tidak bagus kalau ada kader yang berambisi meraihnya," jelas Arqom.
Dia melanjutkan, kriteria terpenting untuk bisa terpilih menjadi kandidat pengurus DPTW adalah kualitas moralitas, kapabilitas, dan kontribusi pada organisasi. "Dari 27 kandidat ini sudah kami seleksi sedemikian rupa, sehingga insya Allah bisa dipertanggungjawabkan kredibilitasnya."