REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Setelah melakukan pencarian selama lebih dari 8 jam, tim gabungan dari Basarnas, TNI, Polri hingga masyarakat gagal menemukan titik jatuhnya pesawat Aviastar. Baik personil yang menyisir melalui jalur darat maupun jalur udara belum bisa melihat dimana posisi tepat pesawat Aviastar terjatuh.
"Saya (Tim Gabungan) gagal hari ini karena belum bisa menemukan posisi jatuhnya pesawat Aviastar," ujar Kepala Basarnas Marsekal Mayjen Bambang Soelistyo, di kantor pusat krisis Bandara Sultan Hasanuddin, Sabtu (3/10).
Bambang menjelaskan, sejak kemarin malam pihaknya telah menurunkan sekitar 125 personil. Gabungan dari Basarnas Kab. Luwu dan Bone, TNI dan Polri untuk menyisir empat titik wilayah darat yang telah ditentukan sebelumnya.
Pada pagi hari, Basarnas pun telah mengerahkan tiga pesawat dari empat yang dipersiapkan untuk ikut melakukan pencarian melalui jalur udara. Namun pencarian dengan pesawat pun masih tetap gagal. Tim dari udara kesulitan mencari titik jatuhnya pesawat.
Untuk jalur darat, personil dibagi untuk mencari di empat titik yang masuk di daerah Kabupaten Luwu, Tana Toraja, Enrekang dan kota Palopo. Namun pencarian lebih banyak difokuskan di kawasan kecamatan Bastem yang memiliki kawasan hutan lebat.
Melalui udara, Bambang menuturkan pihaknya telah melakukan enam kali penerbangan menggunakan tiga pesawat. Sayang dari pencarian tersebut pihaknya masih belum juga menemulan pesawat Aviastar. "Dari udara juga belum ada tanda-tanda crash pesawat," jelas Bambang.